
PALAKAT Minahasa Utara – Demi mengantisipasi pengaruh konten – konten yang merusak generasi bangsa Indonesia, Dinas Pendidikan Minahasa Utara menyatakan kepedulian kepada siswa – siswi yang merupakan anak didik di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Dinas Pendidikan Minut Bernadeth Longdong S.Pd. M.Pd diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan SD dan SMP Ferry Bensuil S.Sos, turun langsung bersama Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kalawat Sherly Dajoh, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) kepada pelajar yang membawa HP ke sekolah
“Merupakan tanggung jawab kami untuk melakukan pembinaan dan himbauan terhadap pelajar yang ada di Minut, terutama perkembangan saat ini terkait konten – konten yang berbau negatif seperti gambar porno ataupun berita – berita Hoax, “kata Pak Ferry Bensuil S.Sos didampingi Kabid Pembinanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Rini J M Paulus SE.

Dikatakan pula, “atas petunjuk Kadis, hari ini kami melakukan pemeriksaan langsung di SMP Negeri 1 Kalawat ini untuk HP para pelajar yang mungkin terdapat ajakan – ajakan untuk berunjuk rasa ataupun melakukan tauran antar sekolah, tapi ternyata salut kepada anak – anak di Minut, mereka tidak mudah terpancing dengan hal – hal seperti itu, “kata Bensuil sambil juga memberitahu kalau ini merupakan sekolah keenam yang dikunjungi.
Sempat ditemukan seorang siswa bernama Deyse Olesa yang pernah menerima video kiriman dari seseorang terkait kekerasan dan perlawanan terhadap aparat kepolisian, saat mengikuti unjuk rasa aptau demo, namun anak tersebut tidak terpancing.
“Saya dikirimi video ini oleh teman. Yang pasti setelah mendengar arahan dari guru maka saya akan segera menghapus video ini dan tidak akan menyimpannya lagi, karena menurut saya ini tidaklah bermanfaat, “tegas Deyse sambil menghapus Video yang dimaksud dan disambut tepuk tangan oleh rekan pelajar yang lain.
Selaku Kepala Sekolah Sherly Dajoh menjelaskan ada sekitar belasan HP yang disita dan kemudian dilakukan pemeriksaan oleh para guru dan staf dari Dinas Pendidikan, “selain mengadakan sidak, setiap pagi kami selalu mengharuskan anak – anak membuka tas yang dibawah, lalu diperiksa. Setelah itu baru bisa masuk kelas dilanjutkan dengan Kegiatan Belajar Mengajar, jelas Kepala Sekolah.
(Fey)