
PALAKAT Minahasa Utara – Bertempat di balai pertemuan umum Desa Watutumow lll, Jumat (30/08) dilaksanakan pembahasan terkait bentrok antara Ojek Online (Ojol) dan Ojek Pangkalan (Opang) suzuki. Akhirnya masalah ini tuntas.
Hadir dalam pertemuan tersebut Hukum Tua Watutumow Intan Rona Wenas, (Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Camat Kalawat Alexander Warbung, wakil dari Kepolisian, pimpinan Wadah Asoiasi Online (WAO) Sulut Christian Yokung, perwakilan pengendara Ojol dan Opang suzuki, serta warga setempat.
Dalam pembahasan ini telah ditemukan solusi untuk mengatasi masalah diantara Ojol dan Opang suzuki yang beredar di media sosial. Mereka mengakhiri kesalahpahaman dengan saling memberi maaf serta menandatangani surat kesepakatan bersama – sama. Dengan demikian menepis maraknya berita yang beredar bahwa Ojol dilarang beroperasi di Desa Watutumow.
Intan Rona Wenas selaku Hukum Tua Desa Watutumow lll menjelaskan soal jasa transportasi yang sering di pakai warga setempat, dirinya memberi keluasan kepada masyarakat untuk bebas memilih manakah yang akan mereka gunakan karena itu merupakan hak pengguna jasa.
“Saya tidak melarang ojek online beroperasi di Desa Watutumow lll, tapi saya juga tetap memberi himbauan kepada masyarakat untuk jangan meninggalkan ojek konvensional karena mereka notabene adalah warga setempat. Mari torang baku baku bantu, supaya tercipta suasana yang aman dan nyaman, “jelas Intan.
Selanjutnya Intan juga menegaskan bahwa pengoperasian Ojek Online di Desa ini diijinkan oleh pemerintah setempat, mengingat Watutumow lll merupakan pilot project Desa bebas online.
“Desa kita dijadikan sebagai pilot project bebas online, maka dibutuhkan kerja sama dari Pemdes dan warga untuk tetap menjaga situasi keamanan tetap kondusif termasuk didalamnya soal jasa transportasi online, apakah itu roda dua atau empat, “tegas Wenas.
Ketua WAO Sulut Christian Yokung ikut megatakan bahwa, Watutumow adalah Desa Polit Project Desa Bebas Online, maka semangat untuk membangun kebersamaan dan rasa persaudaraan haruslah tetap dipupuk, “jangan sampai hanya karena masalah jasa transportasi saja harus terjadi bentrok dan sampai melibatkan banyak orang, padahal kita semua bersaudara, “kata Christian.
Sementara itu dalam kesempatan memberikan arahan, Camat Kalawat Alexander Warbung mengucapkan kalimat ajakan untuk tidak terpancing dengan ulah oknum yang tidak bertanghung jawab.
“Mari sama – sama menerima dengan pikiran jernih juga hati tenang segala apa yang dihadapi. Tinggalkan hal – hal buruk, tetaplah saling menghargai dan menghormati agar Desa Watutumow selalu aman dan kondusif. Jangan terpancing untuk membuat keributan, melainkan tetaplah arif serta bijaksana menyikapi setiap masalah, “tutup Pak Camat.
(Fey)