PALAKAT Bolaang Mongondow – Hadapi situasi sulit ditengah pandemi Coronavirus Disease (COVID-19), kesiapan dan ketersediaan beras yang merupakan makanan pokok, dikonsumsi mayoritas penduduk, menjadi perhatian khusus.
Diketahui lewat Perusahaan Umum (perum) Bulog Kantor Cabang Bolmong Raya, siap secara stok untuk bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (pemda) dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Seperti halnya, Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Dinas Ketahanan Pangan untuk menyediakan bahan pokok seperti beras premium sebanyak 200 ton dan minyak goreng 20.000 Liter, bekerjasama dengan Bulog cabang Bolmong Raya, dan sudah berproses tahap pertama, kemudian akan berkelanjutan pada tahap selanjutnya.
“Beras premium yang disalurkan merupakan beras kualitas baik, hasil pengadaan petani Bolmong Raya. Dengan demikian, manfaatnya bukan hanya bagi penerima, tapi juga kepada petani, karena terjamin hasil panennya,” ungkap Maradona Singal, Kepala Kantor cabang Bulog untuk wilayah Bolmong Raya.
Dilanjutkan pula, pendistribusian bahan pangan, dijamin hingga ketitik yang dibutuhkan penerima, sesuai dengan perjanjian kerjasama,” hal ini dilakukan dengan tujuan, mempercepat komoditi bahan bantuan, sampai walaupun dengan pengiriman dalam jumlah besar, ” lanjutnya, disela-sela penyaluran bahan pokok berupa beras bersama Kepala Dinas Pangan Boltim, Rabu (29/04).
Selaku Bupati Botim, Sehan Salin Landjar memberitahukan, Sebagai pemimpin, dirinya berupaya mengambil keputusan tepat, demi kepentingan rakyatnya, terlebih saat hadapi COVID-19.
“Bahan pokok yang diserahkan ini adalah hak rakyat. Semua dari uang rakyat. Jadi, ketika diperhadapkan dengan situasi darurat yang disebabkan oleh virus corona, inilah momen paling tepat saya harus menyalurkan hak rakyat,” terang Eyang Sehan, sapaan akrab terhadap Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan, Kissman Mamonto menjelaskan, Penyaluran beras ini, sesuai dengan data yang ada,” menurut data, jumlah KK yang ada di Boltim adalah sekitar 19.000, dengan kisaran jumlah jiwa 82.000. Perlu diketahui, penyerahan bahan pokok ini, berlaku menurut jumlah jiwa,” ujar Mamonto menjelaskan.
(Fey)