PALAKAT Manado–Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Manado dan Kota Kotamobagu kembali mencatatkan penurunan pada bulan November 2021.
IHK Kota Manado tercatat inflasi sebesar 0,03% (mtm) sedangkan IHK Kotamobagu tercatat deflasi sebesar 0,53% (mtm) pada November 2021. Tekanan inflasi tersebut cenderung lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat inflasi 0,44% (mtm) dan 0,47% (mtm). Secara tahunan, inflasi Manado tercatat sebesar 2,16% (yoy). Sementara inflasi tahunan Kotamobagu per November 2021 sebesar 1,76% (yoy). Penurunan tekanan inflasi, terutama di Kotamobagu menyebabkan inflasi di kota tersebut berada di bawah rentang target inflasi 3,0±1% (yoy).
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau Kembali menjadi penggerak inflasi di kedua kota di Sulawesi Utara (Sulut). Kelompok tersebut memberikan andil deflasi sebesar 0,57% (mtm) dari total deflasi umum Kotamobagu yang sebesar 0,53% (mtm). Penurunan pada tekanan inflasi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau terutama terjadi pada komoditas-komoditas hortikultura seperti daun bawang, cabai rawit, kangkong, bawang merah dan tomat yang secara keseluruhan memberikan kontribusi deflasi sebesar 0,61% (mtm). Penurunan harga diperkirakan terjadi akibat kenaikan produksi baik di wilayah Sulut, maupun di luar wilayah Sulut. Indikasi kenaikan produksi juga tercermin dari survei pasokan Bank Indonesia di Kotamobagu. Berdasarkan survei tersebut, komoditas bawang merah dan cabai rawit rata-rata mengalami kenaikan pasokan masingmasing sebesar 11,03% (mtm) dan 13,16% (mtm). Di sisi lain, komoditas perikanan masih memberikan tekanan inflasi di Kotamobagu. Kenaikan harga ikan Malalugis dan cakalang diawetkan menahan deflasi yang lebih dalam pada IHK Kotamobagu dengan memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,26% (mtm).
Selain itu, komoditas minyak goreng juga mengalami kenaikan di Kotamobagu sejalan dengan kenaikan harga minyak nabati dunia. Sementara itu, 10 Kelompok lainnya di Kotamobagu relatif tidak memberikan kontribusi yang signifikan pada pergerakan IHK Kotamobagu secara umum.
Tidak jauh berbeda dengan Kotamogu, kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau juga menjadi kelompok utama yang menggerakan IHK Manado. Kelompok tersebut memberikan kontribusi deflasi sebesar 0,05% (mtm). Sama halnya dengan Kotamobagu, penurunan tekanan inflasi juga terjadi pada komoditas hortikultura terutama komoditas bawang, cabai rawit, dan tomat (Barito). Komoditas Barito memberikan andil deflasi 0,25% (mtm).
“Meski aktivitas sosial masyarakat melanjutkan tren kenaikan pada November 2021, terjaganya pasokan menahan kenaikan tekanan inflasi pada komoditas Barito. Hal ini juga terkonfirmasi kenaikan pasokan bawang merah dan pasokan cabai rawit yang cenderung stabil, “ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut, Arbonas Hutabarat, pada press release inflasi KPw BI Provinsi Sulut, Rabu (01-12).
Sementara itu, komoditas perikanan cenderung memberikan tekanan inflasi pada bulan November 2021. Meski komoditas seperti ikan malalugis, bubara, tuna, oci dan lolosi cenderung mengalami penurunan, kenaikan IHK pada komoditas Cakalang, deho dan kembung menyebabkan secara keseluruhan komoditas perikanan memberikan tekanan inflasi. Kenaikan tarif angkutan udara, detergen dan minyak goreng juga memberikan tekanan inflasi pada IHK Manado secara umum sehingga mengalamai inflasi meski cenderung kecil sebesar 0,03% (mtm). Mobilitas masyarakat yang meningkat seiring relaksasi syarat penerbangan yang sebelumnya menggunakan PCR menjadi antigen. Relaksasi tersebut menyebabkan penurunan biaya mobilitas menggunakan angkutan udara relatif mengalami penurunan sehingga meningkatkan permintaan secara umum. Kenaikan permintaan tersebut ditransmisikan pada kenaikan tarif angkutan udara.
Memandang pola historis dan perkembangan aktivitas di kota pencatatan Inflasi di Sulut hingga November 2021, tekanan inflasi diperkirakan akan meningkat pada akhir tahun 2021. Tren aktivitas masyarakat yang terus berada dalam trajektori peningkatan diperkirakan akan mendorong realisasi konsumsi rumah tangga terutama menjelang perayaan natal dan tahun baru. Meski pemerintah telah menerapkan kebijakan untuk membatasi mobilitas pada akhir Desember 2021, konsumsi rumah tangga diperkirakan akan relatif lebih tinggi dibandingkan bulan November maupun Desember tahun lalu. Selain itu, risiko pergerakan inflasi juga masih dibayangi risiko cuaca seiring peningkatan curah hujan akibat fenomena global La Nina. Kenaikan curah hujan diprakirakan mempengaruhi tingkat pasokan di pasar terutama pada komoditas perikanan seiring dengan risiko penurunan produksi nelayan. Hal ini juga diindikasikan oleh pergerakan IHK komoditas perikanan yang secara konsisten memberikan tekanan inflasi baik di Manado maupun di Kotamobagu.
Menurut Arbonas, langkah-langkah strategis tetap perlu dilakukan untuk mempertahankan inflasi di Sulut tetap pada rentang sasaran 3,0±1% (yoy). Oleh karena itu, sinergi seluruh dinas dan kementerian/lembaga terkait perlu ditingkatkan untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas strategis seperti Barito dan perikanan baik melalui Kerangka Kerjasama Daerah (KAD) ataupun bentuk lainnya. Monitoring produksi dan harga komoditas perikanan hingga tingkat pelelangan perlu dilakukan untuk memahami rantai nilai komoditas hingga ke tingkat konsumen. Dengan memahami rantai nilai tersebut, kebijakan pengendalian yang optimal dapat diberlakukan dengan tujuan pengendalian harga dan menjaga kesejahteraan nelayan. Sementara itu, komoditas-komoditas hortikultura perlu terus diperhatikan terutama menjelang akhir tahun. Kemampuan produksi Sulut dan daerah penghasil lainnya perlu terus dimonitor untuk menjaga gap antara kenaikan permintaan dan pasokan tetap pada kondisi yang optimal bagi perekonomian.
“Sebagai tindak lanjut, TPID Sulut telah melakukan koordinasi teknis untuk menyusun langkah-langkah pengendalian inflasi di akhir tahun. Dengan strategi 4K, Bank Indonesia dan TPID tingkat Provinsi maupun Kab/Kota di Sulawesi Utara tetap berkomitmen menjaga tekanan inflasi Sulut tetap pada level yang mendukung perbaikan perekonomian daerah, “ujar Arbonas.
(Fey)